IMPIAN YANG TERWUJUD (PASANGAN PEMAKALAH)


Pembukaan Kegiatan Seminar Hasil PTK dan PTS oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang (2/4/2022)


Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, mengamanatkan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Pengembangan profesi bagi guru sebagai salah satu unsur utama dalam kenaikan pangkat dan pengembangan karirnya. Di samping berbagai kegiatan dan tugas tambahan lain yang relevan.  Semua kegiatan atau pembimbingan yang dilakukan guru  yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya maupun tugas tambahan lainnya diberikan angka kredit. Angka kredit yang diperoleh dapat dipergunakan untuk kenaikan pangkat atau jabatan fungsional guru. 


Guru yang Profesional

Melalui Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan diharapkan akan terwujud guru yang profesional. Guru yang profesional  sangat dibutuhkan guna membantu dan membimbing peserta didik untuk berkembang dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk berkehidupan yang layak. Selain keikhlasan dan ketulusan guru dalam mengajar dan melatih peserta didik untuk mampu hidup sesuai dengan tuntutan zamannya.


Berbagai kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang dapat diikuti dan dilakukan oleh guru antara lain; 1) pengembangan diri; seperti mengikuti diklat fungsional, dan melaksanakan kegiatan kolektif guru; 2) publikasi ilmiah; membuat karya tulis ilmiah dan mempublikasikanya yang dapat berupa hasil penelitian, tinjauan ilmiah, buku, modul, dan sejenisnya;  dan/atau 3) karya inovatif; menemukan teknologi tetap guna, menemukan/menciptakan karya seni, membuat/memodifikasi alat pelajaran, mengikuti pengembangan penyusunan  standar, pedoman, soal dan sejenisnya.


Sebagai kepala sekolah, saya memiliki kewajiban moril untuk menyampaikan, mengajak, mendampingi, membimbing, serta mendesain berbagai kegiatan yang mendukung upaya peningkatan profesionalisme guru. Salah satunya adalah pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dan seminar hasil penelitian tersebut. Agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik di sekolah maka sebisa mungkin dilakukan secara bersama. Di samping berupaya memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas, para guru juga akan senantiasa bekerja dalam tim serta saling mendukung satu sama lain.


Kegiatan seminar hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) di SMP Negeri 6 Nekamese telah laksanakan dua kali sejak tahun 2019. Pelaksanaan kegiatan tersebut melibatkan semua guru serta narasumber berkompeten. Pada tahun 2022 ini adalah pelaksanaan kegiatan yang kedua kalinya. Saya mengundang beberapa sekolah baik di Kabupaten Kupang maupun Kota Kupang. 


Impian yang Terwujud

Hal lain yang istimewa dalam kegiatan seminar hasil PTK dan PTS tahun 2022 adalah impian saya dapat terwujudkan. Impian itu adalah mempertemukan dua pasangan guru-pengawas dalam suatu kegiatan ilmiah.


Tepatnya pada Sabtu, 2 April 2022  dilaksanakan kegiatan seminar hasil PTK dan PTS, bertempat di SMP Negeri 6 Nekamese. Kegiatan ini menampilkan sepuluh pemakalah. Kesepuluh pemakalah tersebut terdiri dari;  delapan orang guru, seorang pengawas, dan saya sendiri selaku kepala SMP Negeri 6 Nekamese.


Pasangan pertama yang dimaksud adalah Bapak Drs. Yummy P. M. Pedjaga, biasa disapa Bapak Yopy dan ibu Margareta Lindiamahu, S.Pd., biasa saya sapa Mama Eta. 


Pasangan Bapak Drs. Yummy P. M. Pedjaga dan Ibu Margareta Lindiamahu mengapit Kepala SMPN 6 Nekamese


Bapak Yopy adalah mantan pimpinan saya saat masih menjadi guru di SMP Negeri 1 Kupang Barat tahun 2017 lalu. Saat ini, beliau bertugas sebagai pengawas SMP/MTs di Kabupaten Kupang. Sedangkan Mama Eta adalah rekan saya di SMP Negeri 6 Nekamese. Beliau adalah guru IPA.


Pasangan yang kedua adalah Bapak Ferdinandus Sulasi, S.Ag., biasa disapa Bapak Ferdi, dan isterinya Ibu Kristiana Marnulela, S.Pd., guru Bahasa Indonesia pada SMP Negeri 6 Nekamese. Saya biasa memanggilnya Mama Kristin.


Kepala SMPN 6 Nekamese, Yulianti Pulungtana, S.Pd., berpose bersama pasangan Bapak Ferdinandus Sulasi, S.Ag., dan  Ibu Kristiana Marnulela S.Pd.


Bapak Ferdi adalah rekan kerja saya sejak masih berstatus CPNS tahun 2010 di SMP Negeri 2 Nekamese. Beliau adalah guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Katolik. Sejak pertama kali berjumpa hingga kini, ia belum bergeser dari golongan ruang IV/a. Atau dengan kata lain tidak naik pangkat selama 12 tahun. Kendala utamanya adalah hasil penelitian tindakan kelasnya belum diseminarkan. 


"Ajak Bapak Ferdi dan Bapak Yopy untuk seminar PTK dan PTS bersama kita di SMP Negeri 6 Nekamese"


Seperti itulah pesan dan harapan saya untuk Bapak Ferdi dan Bapak Yopy melalui Mama Kristin dan Mama Eta.


Entah mengapa keinginan saya untuk merasakan suasana seminar yang mana pemakahnya adalah pasangan suami-isteri begitu menggebu. Mungkin karena belum ada cerita pemakalah seminar PTK dan PTS adalah pasangan suami-isteri yang saya dengar sampai saat ini. Saya juga begitu yakin kedua pasangan ini akan menjadi pemakalah dalam kegiatan SMP Negeri 6 Nekamese, meskipun saya belum berbicara langsung dengan mereka.


Singkat cerita, beberapa hari sebelum pelaksanaan kegiatan seminar, saya berjumpa dengan Bapak Yopy di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang. Saat itu Bapak Yopy terlihat sangat sibuk. Di depannya ada laptop yang sedang digunakan, di samping laptopnya ada beberapa buku. Ada buku yang sepertinya sudah dibaca, ada  juga yang masih terbungkus dalam kemasan. Di tangan kiri dan kanannya ada android dan tablet.


"Bapak mau lihat mana, kerja mana ni?" tanya saya dalam candaan. Lalu disambut dengan tawa kecilnya.


Maklumlah beliau sementara menjalani pendidikan magister pada salah satu universitas di Kota Kupang. Belum lagi tugas-tugasnya sebagai pengawas, dan ditambah dengan amanah menjadi pengajar praktik guru penggerak. Seperti itulah kesibukan Bapak Yopy akhir-akhir ini.


"Ibu Yanti,  tanggal seminar bisa mundur ko?" pintanya yang kesulitan membagi waktu.


Saya pun menjelaskan bahwa kegiatan tersebut tidak dapat ditunda karena sudah disepakati bersama dalam rapat guru. Kegiatan ini juga bertepatan dengan berakhirnya masa tugas salah seorang guru SMP Negeri 6 Nekamese pada  Jumat, 1 April 2022. Sehingga Sabtu, 2 April 2022 adalah waktu yang tepat untuk melaksanakan dua kegiatan sekaligus.


Beliau memahami dan berupaya menyesuaikan jadwal kegiatan seminar di SMP Negeri 6 Nekamese. Meski harus lembur, beliau jalani demi seminar hasil PTSnya. Dan pada akhirnya bersama isteri tercinta, Ibu Margareta Lindiamahu dapat bersanding menjadi pemakalah.


Di sisi lain, Bapak Ferdi juga menyampaikan rencana seminar hasil PTK kepada kepala SMP Negeri 2 Nekamese. Beliau meminta persetujuan agar dapat diizinkan bergabung ke SMP Negeri 6 Nekamese. Setelah mendapatkan izin kepala sekolahnya, ia bersemangat untuk membuka kembali laporan PTKnya. 


Bapak Ferdi sempat ingin mundur dan berhenti di tengah jalan, karena merasa banyak kekurangan dalam tulisannya. Namun, motivasi dan dukungan sang isteri mampu menghidupkan kembali semangatnya. Tak lupa ia berkonsultasi dengan pembimbing sekaligus narasumber kegiatan, Bapak Thomas Akaraya Sogen, S.Pd., MBA. Hingga akhirnya beliau dapat memaparkan hasil PTKnya dengan baik. 


Ada rasa bahagia, melihat dua pasangan ini duduk bersanding di balik meja pemakalah. Ada rasa bangga, kala menatap mereka bergantian tampil sebagai penyaji hasil PTK dan PTS. Setidak-tidaknya mereka telah memberikan contoh yang baik. 


Kedua pasangan ini telah menunjukkan profesionalitas mereka sebagai guru dan pengawas. Bekerja keras untuk meraih sesuatu  adalah pembuktian kualitas diri. Di samping teladan saling mendukung antara suami-isteri dalam pekerjaan. 


Senyum dan tatap mereka seakan berkata "mari kita lakukan bersama, dan menoreh kisah dalam kebersamaan."

Itulah cerita yang ingin kami bagikan pada dunia. 

Oelomin,  13 April 2022

0 Komentar